Masyarakat muslim di Bali juga memiliki tradisi menyambut Ramadan bernama 'megibung'. Tradisi ini dimulai dengan proses memasak bersama untuk membuat makanan-makanan tradisional Bali. Setelah itu, masyarakat akan melakukan makan bersama dalam satu wadah. Tradisi ini memiliki makna yakni untuk kebersamaan dan persaudaraan. Di tanah Sunda, tradisi menyambut Ramadan dikenal dengan Cucurak, yang berarti bersenang-senang atau berkumpul bersama keluarga besar sebelum memasuki bulan puasa. Momen ini biasanya diisi dengan makan bersama secara lesehan menggunakan alas daun pisang, dengan hidangan khas seperti nasi liwet, tempe, ikan asin, sambal, dan lalapan. Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi tersendiri untuk menyambut bulan Ramadan. Berikut adalah beberapa tradisi yang patut dicatat: Nyorog (Betawi, Jakarta): Tradisi ini melibatkan pengiriman makanan khas Betawi seperti kerak telor dan dodol kepada orang tua atau tokoh masyarakat. Ini adalah bentuk penghormatan dan kasih sayang. Berikut ini tradisi unik dalam menyambut Ramadhan di Indonesia. Tradisi Sambut Ramadhan 1. Nyorog di Jakarta. Nyorog adalah tradisi masyarakat Betawi berupa pengantaran bingkisan makanan kepada orang tua atau mertua. Hal ini merupakan bentuk penghormatan dan bertujuan untuk menyambung tali silaturahmi, yang mana makanan khas seperti, kerak Tradisi menyambut bulan Ramadan bagi masyarakat Sunda ini merupakan salah satu yang paling populer di Indonesia. Mengutip laman detikJabar , Munggahan berasal dari kata dalam bahasa Sunda “munggah” yang memiliki arti “naik”. Di Aceh, tradisi menyambut Ramadan dinamakan Meugang atau Haghi Mamagang. Tradisi satu ini sudah dilakukan sejak zaman Kerajaan Aceh Darussalam, atau sudah berlangsung sejak abad ke-14. tirto.id - Ada banyak tradisi menyambut Ramadhan di Indonesia. Sejumlah tradisi memiliki keunikan masing-masing yang menonjolkan kekhasan asal wilayah berkembangnya. Meskipun demikian, tradisi menyambut Ramadhan di Indonesia memiliki kesamaan visi, yaitu pengharapan atas bulan puasa yang penuh berkah. Masyarakat Indonesia memiliki tradisi tersendiri dalam menyambut Ramadan. Mulai dari meugang di Aceh hingga padusan di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Indonesia terkenal dengan banyaknya budaya yang masih dilestarikan hingga sekarang. Satu di antaranya adalah budaya atau tradisi menyambut momen spesial bulan Ramadan yang akan jatuh pada bulan Maret 2024 ini. Setiap tradisi menyambut Ramadan tersebut memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat. Umat Islam di seluruh dunia akan menghadapi bulan Ramadan yang penuh suka cita. Di Indonesia sendiri, ada sejumlah tradisi menyambut Ramadan yang sangat populer dan sudah lama dijalankan oleh masyarakat. Ramadan memang jadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim. Liputan6.com, Jakarta Tradisi menyambut bulan Ramadhan di Indonesia adalah momen yang paling dinantikan oleh umat Muslim. Bulan suci ini tidak hanya dijadikan sebagai kesempatan untuk beribadah, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkuat ikatan sosial dan keagamaan antarwarga. Tradisi Menyambut Bulan Ramadan. Berikut ini adalah beberapa tradisi menyambut datangnya bulan Ramadan: 1. Meugang. Masyarakat Aceh biasa menyambut bulan Ramadan dengan memasak daging dalam jumlah besar. Tradisi ini bernama Meugang. Setelah daging di masak, mereka kemudian menyantapnya bersama keluarga, kerabat, dan anak-anak yatim piatu. Dilansir dari dispar.ciamiskab.go.id, Rabu (26/2/2025) Tradisi ini tidak hanya mempererat hubungan sosial, tetapi juga memberikan semangat dan kegembiraan dalam menjalani ibadah puasa. Beberapa tradisi unik yang hanya ada di bulan Ramadan antara lain: 1. Tradisi Membangunkan Sahur Berikut beberapa tradisi menyambut Ramadhan di beberapa daerah Indonesia seperti dirangkum dari buku All About Ramadhan: Teman Setia Menikmati Ramadhan karya Rosidin, 100 Tradisi Unik di Indonesia karya Fatiharifah, dan Tradisi-tradisi Menyambut Ramadan di Indonesia dan Dunia karya Yeti Nurmayati serta arsip detikcom. Berikut ini tradisi unik dalam menyambut Ramadhan di Indonesia. Tradisi Sambut Ramadhan 1. Nyorog di Jakarta. Nyorog adalah tradisi masyarakat Betawi berupa pengantaran bingkisan makanan kepada orang tua atau mertua. Hal ini merupakan bentuk penghormatan dan bertujuan untuk menyambung tali silaturahmi, yang mana makanan khas seperti, kerak Berbagai tradisi yang ada dilakukan secara turun-temurun dan menjadi bagian dari upaya untuk melestarikan budaya serta adat istiadat yang telah lama ada. Berdasarkan buku Tradisi Unik Ramadan Nusantara yang diterbitkan oleh Badan Informasi Spasial, berikut ini beberapa tradisi menyambut Ramadan dari berbagai daerah di Indonesia: Tradisi Ramadan di Indonesia-Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam terbanyak di dunia, Ramadan jadi momen yang ditunggu banyak orang. Selain jadi ladang ibadah, bulan suci yang datangnya satu tahun sekali ini juga ikonik dengan berbagai hal. Tradisi Unik Menyambut Ramadhan di Indonesia. Berikut ini adalah unik tradisi menjelang puasa Ramadhan di berbagai daerah di Indonesia yang perlu diketahui: 1. Balimau Di Bengkulu, ada tradisi unik yang dilakukan masyarakat saat menyambut Ramadhan yakni Balimau. Tradisi ini dilakukan dengan mandi di sungai menggunakan limau. Bulan suci Ramadan merupakan momen istimewa yang dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebagai negara dengan keberagaman budaya, setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi unik untuk menyambut datangnya bulan penuh berkah ini. Beberapa tradisi ini masih dilestarikan hingga kini sebagai bagian dari kearifan lokal yang mempererat hubungan sosial dan spiritual masyarakat. Mengutip buku Tradisi-tradisi Menyambut Ramadhan di Indonesia dan Dunia karya Yeti Nurmayati, berikut adalah 7 tradisi menyambut Ramadan di Indonesia yang populer. Baca Juga: Bisa Untuk Rekomendasi Munggahan ! 5 Restoran Sunda Enak di Puncak, Pecinta Kuliner Wajib Coba. 1. Munggahan, Jawa Barat. Munggahan adalah tradisi menyambut Ramadhan yang
Articles and news, personal stories, interviews with experts.
Photos from events, contest for the best costume, videos from master classes.
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |
![]() | ![]() |